Manajemen Hotel Fairmont Mengutuk Aksi Pengganggu Bayaran
garudasiber.com – Jakarta, 15 Maret 2025 – Manajemen Hotel Fairmont mengecam keras aksi tiga orang oknum bayaran yang mengganggu kenyamanan tamu hotel serta jalannya acara resmi yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan hotel tersebut. Kejadian ini terjadi saat Rapat Panitia Kerja (Panja) yang bersifat terbuka sedang berlangsung dan dihadiri oleh berbagai perwakilan media nasional.
Dalam insiden tersebut, tiga individu yang diduga telah dibayar untuk mengacaukan jalannya acara mulai berbuat onar dan menciptakan suasana tidak kondusif. Mereka berusaha menginterupsi jalannya diskusi yang sedang berlangsung serta mengganggu para peserta yang hadir. Tindakan mereka tidak hanya merugikan para tamu dan peserta rapat, tetapi juga menodai citra profesionalisme yang selalu dijunjung tinggi oleh pihak hotel.
Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa ketiga individu tersebut tampak sengaja menciptakan keributan dengan tujuan tertentu. Keamanan hotel segera bertindak untuk meredam situasi dan memastikan keamanan seluruh tamu yang berada di lokasi.
Pihak manajemen Hotel Fairmont menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir segala bentuk gangguan yang mengancam kenyamanan para tamu dan jalannya acara yang telah terjadwal. Dalam pernyataan resminya, perwakilan hotel menyampaikan, “Kami mengutuk keras aksi oknum-oknum yang mencoba menciptakan kekacauan di lingkungan kami. Hotel Fairmont selalu berkomitmen menjaga kenyamanan dan keamanan semua tamu kami.”
Lebih lanjut, pihak keamanan hotel telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menyelidiki lebih lanjut motif dari aksi para pengganggu bayaran ini. Tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang terbukti bersalah agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Sementara itu, peserta Rapat Panja yang terganggu akibat aksi ini berharap agar semua pihak dapat menjaga etika dan profesionalisme dalam menghadiri forum diskusi terbuka. “Kami datang ke sini untuk membahas isu-isu penting secara profesional, bukan untuk menghadapi aksi provokatif yang tidak bertanggung jawab,” ujar salah satu peserta rapat.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan seluruh pihak dapat lebih waspada terhadap upaya-upaya yang bertujuan mengganggu jalannya diskusi konstruktif serta menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat luas. Keamanan dan ketertiban harus tetap menjadi prioritas utama demi mendukung demokrasi yang sehat dan bermartabat.
Tim : Red.